Hampir semua orang suka es
krim. Makanan ini manis, lembut, dan dingin. Es krim merupakan adonan krim yang
dibekukan. Dalam industri berskala besar, digunakan freezer khusus
untuk membekukan adonan es krim. Dalam industri berskala kecil, misalnya
penjual es puter dan es tong-tong, adonan es krim dibekukan bukan dengan freezer, melainkan dengan es batu yang dicampur garam dapur (NaCl). Dalam
cara sederhana ini, garam berfungsi untuk menurunkan suhu es batu sehingga
cukup dingin untuk membekukan adonan es krim. Tanpa penambahan garam, suhu es
batu tidak akan cukup dingin untuk membekukan adonan es krim.
Mengapa penambahan garam
dapat menurunkan suhu es batu?
Sebetulnya banyak artikel
blog yang telah membahas hal ini, namun kebanyakan hanya bersifat umum dan
tidak menjawab akar pertanyaan. Di sana hanya dikatakan bahwa penambahan garam
akan menurunkan titik beku (titik lebur) air, namun mekanisme penurunan suhu
tidak dijelaskan.
Saya akan paparkan sebuah clue untuk
menjelaskan mekanisme ini. Di negara 4 musim, terkadang salju menumpuk terlalu
tebal sehingga menutupi jalan. Warga setempat biasanya menaburkan bubuk garam
di atas salju agar saljunya mencair. Jadi, garam memiliki kemampuan untuk
mencairkan (meleburkan) es. Bagaimana garam melakukannya?
Ketika garam ditaburkan di
atas es, partikel-partikel garam mengganggu kestabilan ikatan partikel-partikel
air yang sedang berada dalam fase padat (es). Partikel-partikel garam menerobos
masuk ke sela-sela ikatan partikel es sehingga memutuskan ikatan-ikatan
tersebut. Akibatnya, partikel-partikel es yang berada di permukaan dapat
memisahkan diri dari perangkap gaya tarik partikel-partikel es yang berada di
samping dan di bawahnya. Partikel es yang berhasil memisahkan diri itu kemudian
beralih ke fase cair.
Es memiliki suhu rata-rata
di bawah 0o C. Dalam
kasus penambahan garam ini, es mengalami peleburan tanpa adanya penambahan
panas, sehingga air yang terbentuk dari peleburan itu juga bersuhu di bawah 0o C. Inilah sebabnya dikatakan bahwa penambahan garam dapat
menurunkan titik lebur air, karena es dapat melebur di bawah titik lebur
normalnya (0o C).
Jadi, partikel garam merupakan pemicu leburnya es. Di sisi lain, seperti yang kita ketahui, peleburan es memerlukan energi (menyerap kalor). Nah, karena kalor tidak disuplai dari luar, maka es menyerap kalor dari dirinya sendiri, sehingga suhu es turun lebih jauh. Es yang suhunya telah menjadi sangat dingin ini kemudian akan menyerap banyak kalor dari adonan es krim, sehingga adonan es krim dapat membeku.
Jadi, partikel garam merupakan pemicu leburnya es. Di sisi lain, seperti yang kita ketahui, peleburan es memerlukan energi (menyerap kalor). Nah, karena kalor tidak disuplai dari luar, maka es menyerap kalor dari dirinya sendiri, sehingga suhu es turun lebih jauh. Es yang suhunya telah menjadi sangat dingin ini kemudian akan menyerap banyak kalor dari adonan es krim, sehingga adonan es krim dapat membeku.
Fenomena inilah yang
membantu para pedagang kaki lima untuk membuat es krim tanpa freezer. Murah meriah.
*******
(Ditulis Oleh Doni Aris
Yudono)
Sumber Gambar:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar